Sabtu, 02 Februari 2013

QOLBU NAFS DAN SHADR


QOLBU  NAFS DAN SHADR
Qolbu itu mempunyai TUJUH KOTA yang berlapis-lapis. Dengan di batasi oleh dinding, pintu, dan hijab  pemisah. Sang Raja menduduki di bagian pusat kota yang di sebut lubb (inti hati) dengan di sertai para prajurinya.
Nafs  ( jiwa) berupa dua kota besar, yang satu berada di dalam yang lain. Yang satu adalah nafs bathiniyah dan yang lainya nafs lahiriyah. Nafs bathiniyah itu wilayah peperangan, sedang nafs lahiriyah itu tunduk kepada penguasanya. Pemilik tempat yaitu setan al khanass, beserta pasukanya bertugas mengirim berita, ia adalah mata-mata. Ia adalah setan yang membisikkan kejahatan di dalm shadr manusia. Ia selalu berada di tempatnya yaitu shadr.
Shadr (dada) merupakan sebuah kota besar yang mengelilinya. Di dalamnya ada berbagai kota, tempat-tempat pertemuan, kemah dan berbagai mata air.                                                                                            Akal itu sumbernya di otak namun bertempat tinggal di shadr. Ia juga di sertai prajurit dan para kerabatnya. Ia merupakan wali dari raja. Sedangkan puncaknya raja adalah MAKRIFAT.
Tubuh manusia  ibarat  desa yang mengelilinginya, dalam masing-masing bagian terdapat pekerja, ketika musuh kalah dan hawa nafsu tertawan, sang raja yang berupa  makrifat akan memiliki  kekuasaan penuh, besar, indah, kuat, mulia, dan bercahaya. Cahaya keagungan Tuhan akan bersinar dari sisiNya menuju ke kota karena di dalamnya ada qolbu.
Apabila hawa nafsu, kesesatan, asap syahwat telah  lenyap, maka kota-kota itu akan tenang tentram dan damai. Dan semua berjalan dengan tertib. Jikalau hawa nafsu terpenjara maka musuh itu pun akan terusir.
Namun sebaliknya jika hawa nafsu mengalahkan, menundukkan dan menguasai manusia, maka p[asukan para pasukan musuh pun  masuk  dengan membawa kegelapan, syahwat, kealpaan, tipudaya, kebusukan, asap,dan awan.dan hawa nafsu itu semakin kuat. Bahkan hingga mendiami tempat akal dan pasukanya, di situlah terjadi perang antara hawa nafsu dan akal hingga menimbulkan asap hitam yang berasal dari busuknya dan kelamnya hawa nafsu.
Lalu menyelimuti wajah kalbu, yaitu shadr, sang maha raja bersama pasukan tetap berusaha memasang hijab untuk menghindari gelap dari asap nya hawa nafsu.  Apabila hawa nafsu yang menang maka akal akan berlari menuju rajanya yaitu makrifat untuk meminta pertolongan. Karena medan perang di tinggalkan, yakni dada,maka di kuasai musuh selanjutnya kekuasaan musuh menjadi sangat kuat dan di patuhi semua penduduk kota dan desa, yakni seluruh tubuh.
Sedangkan akal dan makrifat berikut prajurit setianya terhijab, tertawan tersudut, pengaruhnya hanya di sekitar kota yaitu kalbu. Dalam kondisi seperti itu raja/ akal menjadi gusar, sedih, kecewa,mengerut dan cahaya di kalbu semakin menghilang sehingga semakin gelap.
Ketika cahayanya semakin lemah maka tak akan sampai pada luup (inti kalbu). Semakin di penuhi asap hawa nafsu dan cahayanya takmampu lagi menembus gelapnya asap itu jika dalam jangka lama maka kalbu itu akan sakit, ibarat seperti pohon yang tak mendapatkan air, akan layu , kering dan mati.  Seperrti firman Alloh “Tidak demikian tapi kalbu mereka telah berkarat karena perbuatan yang mereka lakukan” ( Q.S. AL-Muthaffifin :14). Yaitu dosa yang bertumpuk-tumpuk sehingga hati menjadi mati. Jika sampai hati mati maka Alloh akan murka da nada empat kemungkinan :

    Cahaya makrifatnya di ambil sehingga kalbunya terkunci.  (Q.S. Muhammad : 24)
    Kalbunya tertutup.     (Q.S.Al-A’raf :100)
    Di beri sumbat.  (Q.S. Al baqoroh :88)
    Di stempel buruk. (Q.S. Al baqoroh : 7).
Jika di stempel buruk ia bisa buta,tuli dan bisu hatinya.
Kalbu itumembutuhkan cahaya, ibarat pohon membutuhkan air. Mmaka jika tak bermaksiat maka ia akan mudah melawan asap tersebut dan akan semakin terang cahayanya sehingga mudah menembus inti qolbunya.
KALBU YANG MATI
Ada dua jenis kematian qolbu, yaitu:
    Mati karena keluarnya cahaya.
    Mati karena lemahnya cahaya.
Naudzubilahimindzalik.
Semoga kita senantiasa ingat dengan petunjuk dan peringatan-Nya dalam alquran. “ Sesunguhnya setan itu musuh bagi kalian, maka posisikan ia sebagai musuh. (Q.S. Al-Fathir:6)., lalu Wahai orang-orang beriman jangan kalian jadikan musu-Ku dan musuh kalian sebagai penolong dengan menemui mereka dalam perasaan cinta” ( Q.S. Al-Munthamamah:1), “janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan” (Q.S. Al-Nur:21). “janganlah kalian menyembah setan, ia adalah musuh yang nyata buat kalian” (Q.S. Ya Sin:60).dll. di antaranya Q.S : Ya sin : 61, Q.S. AL Fathir: 5, Q.S.Ibrahim:22, q.s.Al-Baqoroh:268, Q.S. Al-A’raf: 58.
 “ Tanah yang baik tanamanya subur dengan izin Alloh, sementara tanah yang gersang tanamanya sulit tumbuh” Q.S. Al-A’raf: 58.
Tanah yang subur tersebut berupa nafs yang tenag yang di kuasai oleh air rahmat dan raja berikut para pembantunya. Mereka menguasainya dan berhasil mengalahkan musuh. Tanaman dan buahnya berupa amal perbuatan.
Kalbu merupakan tempat menetapnya air rahmat, sumber cahaya kasih dan cahaya makrifat.
Nafs merupakan tanah mati dan asin. Anggota badanmerupakan pepohinanya, amalan perbuatan baik yang yang di hasilkan oleh anggota badan merupakan buahnya.
Pupuk terserap, dan sungaimengalir membawa air dari tempatnya menuju pepohonan serta dari  tempatnya menuju kota. Ia terdiri dari 7 sungai. Bila air sungai bening maka kota akan menjadi segar, sejuk dan tentram. Rajanya juga senag, pohon-pohon segar,berbunga dan berbuah atas ijin Tuhannya.
Ketika airnya asin, maka pohon mengasilkan buah yang buruk, rasanya pahit, kecut,. Jika kondisi itu lama terjadi maka akarnya pun akan rusak.
Ketika ia tak menghasilkan buah, ketika itulah yang maha Agung marah, Dia akan membendung  aliran sungai kalbu. Sehingga kota menjadi mati dan pepohonan kering. Kalbu menjadi kering..seperti firman Alloh “ Kami jadikan hati mereka Kesat” (Q.S. Al-Maidah:13). Setelah begitu maka akan tumbuhlah duri-duri yang tak lain berupa kekufuran dan kemusrikan, karena  kadar asin yang mengalir berasal dari hawa nafsu.
Tanah yang baik jika di aliri air rahmat yang baik maka tanah tersebut akanb menjadi subur. Sebalaikanya jika di aliri air asin maka tanah tersebut akan rusak.
=================================================
Nafs bathiniyah termasuk pijakan setan. Nafs lahiriah termasuk tempat ia melangkah. Ketika iblis mengetahui nafs yang demikian yang di miliki adam maka  ia menjadi semangat untuk bisa mengalahkanya. Karena sebagian unsur adam adalah berasal dari dirinya. Maka iblis tak mau bersujud kepada adam kala itu.
Ada pertanyaan, “mungkinkah pohon yang berduri itu akan membuahkan sesuatu yang bermanfaat?”.
Jawabanya adalah, “ Ya, bukankah kita melihat adanya perbuatan baik yang di lakukan oleh orang kafir”.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Allohumma soli’ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali wasohbihi wasalim.

2 komentar: