QOLBU NAFS DAN SHADR
Qolbu itu mempunyai TUJUH KOTA
yang berlapis-lapis. Dengan di batasi oleh dinding, pintu, dan hijab pemisah. Sang Raja menduduki di bagian pusat
kota yang di sebut lubb (inti hati) dengan di sertai para prajurinya.
Nafs ( jiwa) berupa dua kota besar, yang satu
berada di dalam yang lain. Yang satu adalah nafs bathiniyah dan yang lainya
nafs lahiriyah. Nafs bathiniyah itu wilayah peperangan, sedang nafs lahiriyah
itu tunduk kepada penguasanya. Pemilik tempat yaitu setan al khanass, beserta
pasukanya bertugas mengirim berita, ia adalah mata-mata. Ia adalah setan yang
membisikkan kejahatan di dalm shadr manusia. Ia selalu berada di tempatnya
yaitu shadr.
Shadr (dada) merupakan sebuah
kota besar yang mengelilinya. Di dalamnya ada berbagai kota, tempat-tempat
pertemuan, kemah dan berbagai mata air.
Akal itu sumbernya di otak namun bertempat tinggal di shadr. Ia juga di
sertai prajurit dan para kerabatnya. Ia merupakan wali dari raja. Sedangkan
puncaknya raja adalah MAKRIFAT.
Tubuh manusia ibarat
desa yang mengelilinginya, dalam masing-masing bagian terdapat pekerja,
ketika musuh kalah dan hawa nafsu tertawan, sang raja yang berupa makrifat akan memiliki kekuasaan penuh, besar, indah, kuat, mulia,
dan bercahaya. Cahaya keagungan Tuhan akan bersinar dari sisiNya menuju ke kota
karena di dalamnya ada qolbu.
Apabila hawa nafsu, kesesatan,
asap syahwat telah lenyap, maka
kota-kota itu akan tenang tentram dan damai. Dan semua berjalan dengan tertib.
Jikalau hawa nafsu terpenjara maka musuh itu pun akan terusir.
Namun sebaliknya jika hawa nafsu
mengalahkan, menundukkan dan menguasai manusia, maka p[asukan para pasukan
musuh pun masuk dengan membawa kegelapan, syahwat, kealpaan,
tipudaya, kebusukan, asap,dan awan.dan hawa nafsu itu semakin kuat. Bahkan
hingga mendiami tempat akal dan pasukanya, di situlah terjadi perang antara
hawa nafsu dan akal hingga menimbulkan asap hitam yang berasal dari busuknya
dan kelamnya hawa nafsu.
Lalu menyelimuti wajah kalbu,
yaitu shadr, sang maha raja bersama pasukan tetap berusaha memasang hijab untuk
menghindari gelap dari asap nya hawa nafsu.
Apabila hawa nafsu yang menang maka akal akan berlari menuju rajanya
yaitu makrifat untuk meminta pertolongan. Karena medan perang di tinggalkan,
yakni dada,maka di kuasai musuh selanjutnya kekuasaan musuh menjadi sangat kuat
dan di patuhi semua penduduk kota dan desa, yakni seluruh tubuh.
Sedangkan akal dan makrifat
berikut prajurit setianya terhijab, tertawan tersudut, pengaruhnya hanya di
sekitar kota yaitu kalbu. Dalam kondisi seperti itu raja/ akal menjadi gusar,
sedih, kecewa,mengerut dan cahaya di kalbu semakin menghilang sehingga semakin
gelap.
Ketika cahayanya semakin lemah
maka tak akan sampai pada luup (inti kalbu). Semakin di penuhi asap hawa nafsu
dan cahayanya takmampu lagi menembus gelapnya asap itu jika dalam jangka lama
maka kalbu itu akan sakit, ibarat seperti pohon yang tak mendapatkan air, akan
layu , kering dan mati. Seperrti firman
Alloh “Tidak demikian tapi kalbu mereka telah berkarat karena perbuatan yang
mereka lakukan” ( Q.S. AL-Muthaffifin :14). Yaitu dosa yang bertumpuk-tumpuk
sehingga hati menjadi mati. Jika sampai hati mati maka Alloh akan murka da nada
empat kemungkinan :
Cahaya makrifatnya di ambil sehingga
kalbunya terkunci. (Q.S. Muhammad : 24)
Kalbunya tertutup. (Q.S.Al-A’raf :100)
Di beri sumbat. (Q.S. Al baqoroh :88)
Di stempel buruk. (Q.S. Al baqoroh : 7).
Jika di stempel buruk ia bisa
buta,tuli dan bisu hatinya.
Kalbu itumembutuhkan cahaya,
ibarat pohon membutuhkan air. Mmaka jika tak bermaksiat maka ia akan mudah
melawan asap tersebut dan akan semakin terang cahayanya sehingga mudah menembus
inti qolbunya.
KALBU YANG MATI
Ada dua jenis kematian qolbu,
yaitu:
Mati karena keluarnya cahaya.
Mati karena lemahnya cahaya.
Naudzubilahimindzalik.
Semoga kita senantiasa ingat
dengan petunjuk dan peringatan-Nya dalam alquran. “ Sesunguhnya setan itu musuh
bagi kalian, maka posisikan ia sebagai musuh. (Q.S. Al-Fathir:6)., lalu Wahai
orang-orang beriman jangan kalian jadikan musu-Ku dan musuh kalian sebagai
penolong dengan menemui mereka dalam perasaan cinta” ( Q.S. Al-Munthamamah:1),
“janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan” (Q.S. Al-Nur:21). “janganlah
kalian menyembah setan, ia adalah musuh yang nyata buat kalian” (Q.S. Ya
Sin:60).dll. di antaranya Q.S : Ya sin : 61, Q.S. AL Fathir: 5, Q.S.Ibrahim:22,
q.s.Al-Baqoroh:268, Q.S. Al-A’raf: 58.
“ Tanah yang baik tanamanya subur dengan izin
Alloh, sementara tanah yang gersang tanamanya sulit tumbuh” Q.S. Al-A’raf: 58.
Tanah yang subur tersebut berupa
nafs yang tenag yang di kuasai oleh air rahmat dan raja berikut para pembantunya.
Mereka menguasainya dan berhasil mengalahkan musuh. Tanaman dan buahnya berupa
amal perbuatan.
Kalbu merupakan tempat menetapnya
air rahmat, sumber cahaya kasih dan cahaya makrifat.
Nafs merupakan tanah mati dan
asin. Anggota badanmerupakan pepohinanya, amalan perbuatan baik yang yang di
hasilkan oleh anggota badan merupakan buahnya.
Pupuk terserap, dan
sungaimengalir membawa air dari tempatnya menuju pepohonan serta dari tempatnya menuju kota. Ia terdiri dari 7
sungai. Bila air sungai bening maka kota akan menjadi segar, sejuk dan tentram.
Rajanya juga senag, pohon-pohon segar,berbunga dan berbuah atas ijin Tuhannya.
Ketika airnya asin, maka pohon
mengasilkan buah yang buruk, rasanya pahit, kecut,. Jika kondisi itu lama
terjadi maka akarnya pun akan rusak.
Ketika ia tak menghasilkan buah,
ketika itulah yang maha Agung marah, Dia akan membendung aliran sungai kalbu. Sehingga kota menjadi
mati dan pepohonan kering. Kalbu menjadi kering..seperti firman Alloh “ Kami
jadikan hati mereka Kesat” (Q.S. Al-Maidah:13). Setelah begitu maka akan
tumbuhlah duri-duri yang tak lain berupa kekufuran dan kemusrikan, karena kadar asin yang mengalir berasal dari hawa
nafsu.
Tanah yang baik jika di aliri air
rahmat yang baik maka tanah tersebut akanb menjadi subur. Sebalaikanya jika di
aliri air asin maka tanah tersebut akan rusak.
=================================================
Nafs bathiniyah termasuk pijakan
setan. Nafs lahiriah termasuk tempat ia melangkah. Ketika iblis mengetahui nafs
yang demikian yang di miliki adam maka
ia menjadi semangat untuk bisa mengalahkanya. Karena sebagian unsur adam
adalah berasal dari dirinya. Maka iblis tak mau bersujud kepada adam kala itu.
Ada pertanyaan, “mungkinkah pohon
yang berduri itu akan membuahkan sesuatu yang bermanfaat?”.
Jawabanya adalah, “ Ya, bukankah
kita melihat adanya perbuatan baik yang di lakukan oleh orang kafir”.
Alhamdulillahirabbil’alamin.
Allohumma soli’ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali wasohbihi wasalim.
keren wa...
BalasHapusWah kiye be aku kayonge kangelan nglakonine
Hapus